Dua matamu menjadi rinai hujan,
segera setelah
kubakar hutan kisah kita
dengan nyala api
cemburu
Terpekur basah di
pinggiran kota,
aku membuang jauh
detak jantungmu,
teronggok di
antara sampahsampah cinta
Cahaya bulan
berlumpur gelisah malam,
saat kuputuskan
mengorekngorek sampah,
demi menemukan
detak jantungmu kembali
2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar