Selasa, 17 Desember 2013

Kesuksesan


“Tak perlu sukses menurut definisi kebanyakan orang. Tapi sukseslah menurut jalanmu sendiri: jadilah pribadi yang berguna bagi orang lain!” pesan Alm. Nenekku kepadaku beberapa jam sebelum ia meninggal. Saat itu aku masih kelas 6 SD.




Nenekku adalah seorang pengikut Avaloketesvara. Setiap hari ia selalu melantunkan doa Kwan Im Po Sat. Dulu semasa hidupnya dia seringkali membantu siapa saja. Hidupnya selalu dilaluinya dengan tulus ikhlas. Bahkan dia tak pernah memiliki keinginan untuk mengklaim harta gono-gini Alm. Kakekku dari tangan keluarga kakekku. Alm. Kakekku memiliki sebuah pabrik di Bandung dan tanah luas di Tasikmalaya.

Nenekku sudah cukup puas dengan hanya menempati sebuah rumah kecil di daerah Semarang. Setiap harinya dia bekerja dengan membantu saudaranya perempuan yang memiliki sebuah pabrik kwaci di Semarang bernama Teng (bersebelahan dengan pemilik Jamu Sido Muncul), ia mengasuh anak-anak saudaranya yang masih kecil-kecil.

Dulu sewaktu Ia masih hidup, Ia seringkali bercakap-cakap denganku mengenai mengenai Alm. Kakekku, ajaran Avaloketesvara, mengenai hidup, masa depan dan lainnya—padahal waktu itu aku masih SD, tahu apa aku? Namun kini semuanya apa yang dikatakannya seperti pita kaset yang berputar kembali.

Aku ingat, dulu aku pernah bertanya padanya mengapa dia bahkan tidak memiliki keinginan mengklaim harta gono-gini Alm. Kakekku. Dia hanya menjawab: “keinginan itu tidak ada batasnya, semilyar takkan cukup. Tapi bebas dari berkeinginan itu ada batasnya.”

“Tapi jika kita tidak memiliki keinginan dan kaya raya kita takkan sukses.” sanggahku.

“Banyak orang yang berpendapat bahwa ukuran kesuksesan selalu berhubungan dengan materi. Dan untuk sukses seseorang harus bekerja keras dan menjadi kaya raya terlebih dahulu. Mengapa kita harus percaya bahwa kita harus bekerja begitu keras dan menjadi kaya raya terlebih dahulu, supaya kita bisa dibilang sukses?” kata nenekku.

Kini, bertahun-tahun lebih setelah nenekku meninggal, aku baru mengerti dan sepenuhnya paham bahwa kesuksesan sejati bukanlah hasil dari kerja keras dan seberapa kaya raya harta kita, tapi kesuksesan sejati adalah hasil dari kebahagiaan yang berhubungan dengan jiwa, batin dan hidup kita.

***
            Lewat cerita ini, aku ingin mengajak anda sekalian merenung di ruang hening sejenak:

”Apakah anda pria atau wanita, kaya atau miskin, tua atau muda, bawahan atau atasan, apapun profesi anda, di mana pun anda berada...kesuksesan akan selalu bertanya pada anda dan pada setiap orang mengenai satu hal di antara berjuta-juta hal lainnya. HANYA SATU HAL: ”Apakah saat ini anda telah hidup BAHAGIA atau tidak?”

***
Teddy Delano Gozali
Pelayan Padepokan Bhaiwara Herucakra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar