“Tak perlu sukses menurut definisi kebanyakan
orang. Tapi sukseslah menurut jalanmu sendiri: jadilah pribadi yang berguna
bagi orang lain!” pesan Alm. Nenekku kepadaku beberapa jam sebelum ia meninggal.
Saat itu aku masih kelas 6 SD.
Nenekku adalah seorang pengikut Avaloketesvara.
Setiap hari ia selalu melantunkan doa Kwan Im Po Sat. Dulu semasa hidupnya dia seringkali
membantu siapa saja. Hidupnya selalu dilaluinya dengan tulus ikhlas. Bahkan dia
tak pernah memiliki keinginan untuk mengklaim harta gono-gini Alm. Kakekku dari
tangan keluarga kakekku. Alm. Kakekku memiliki sebuah pabrik di Bandung
dan tanah luas di Tasikmalaya.
Nenekku sudah cukup
puas dengan hanya menempati sebuah rumah kecil di daerah Semarang. Setiap
harinya dia bekerja dengan membantu saudaranya perempuan yang memiliki sebuah
pabrik kwaci di Semarang bernama Teng (bersebelahan dengan pemilik Jamu Sido
Muncul), ia mengasuh anak-anak saudaranya yang masih kecil-kecil.
Dulu sewaktu Ia
masih hidup, Ia seringkali bercakap-cakap denganku mengenai mengenai Alm. Kakekku,
ajaran Avaloketesvara, mengenai hidup, masa depan dan lainnya—padahal waktu itu
aku masih SD, tahu apa aku? Namun kini semuanya apa yang dikatakannya seperti
pita kaset yang berputar kembali.
Aku ingat, dulu
aku pernah bertanya padanya mengapa dia bahkan tidak memiliki keinginan
mengklaim harta gono-gini Alm. Kakekku. Dia hanya menjawab: “keinginan itu
tidak ada batasnya, semilyar takkan cukup. Tapi bebas dari berkeinginan itu ada
batasnya.”
“Tapi jika kita
tidak memiliki keinginan dan kaya raya kita takkan sukses.” sanggahku.
“Banyak orang
yang berpendapat bahwa ukuran kesuksesan selalu berhubungan dengan materi. Dan
untuk sukses seseorang harus bekerja keras dan menjadi kaya raya terlebih
dahulu. Mengapa kita harus percaya bahwa kita harus bekerja begitu keras dan
menjadi kaya raya terlebih dahulu, supaya kita bisa dibilang sukses?” kata
nenekku.
Kini,
bertahun-tahun lebih setelah nenekku meninggal, aku baru mengerti dan
sepenuhnya paham bahwa kesuksesan sejati bukanlah hasil dari kerja keras dan
seberapa kaya raya harta kita, tapi kesuksesan sejati adalah hasil dari
kebahagiaan yang berhubungan dengan jiwa, batin dan hidup kita.
***
Lewat
cerita ini, aku ingin mengajak anda sekalian merenung di ruang hening sejenak:
”Apakah anda pria atau wanita,
kaya atau miskin, tua atau muda, bawahan atau atasan, apapun profesi anda, di mana
pun anda berada...kesuksesan akan selalu bertanya pada anda dan pada setiap
orang mengenai satu hal di antara berjuta-juta hal lainnya. HANYA SATU HAL: ”Apakah
saat ini anda telah hidup BAHAGIA atau tidak?”
***
Teddy Delano Gozali
Pelayan Padepokan Bhaiwara Herucakra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar